PERGESERAN KEGUNAAN KATA “MAS”, AKIBAT PENGARUH ARAB DI TUBUH MATARAM!
CEO, Owner, Founder “EKA BKJ”
Kata "Mas" mengalami pergeseran makna menjadi "Laki-laki", itu asal mulanya pengaruh budaya "Arab" yang menganggap Laki-laki lebih mulia (Patriarki). Justru paradigma yang Patriarki itu muncul, tidak berasal dari Jawa Asli/Jawa Kuno.
Pada Jawa Asli era Medang hingga Majapahit, sosok Perempuan dan Laki-laki itu Sejajar yang dipandang Kasta / Kedudukan Sosialnya. Bukan Jenis Kelamin/Gender.
Mangkanya, zaman Jawa Kuno kata "Mas" digunakan untuk Perempuan dan Laki-laki. Yakni, sebagai “Gelar Bangsawan Setingkat Anak Ratu/Anak Prabu”. Kata "Mas" dahulu artinya, Yang Mulia/Yang Tersayang.
Contohnya :
Raden Mas Ayu
Raden Mas Bagus
Ndoro Mas Ayu
Ndoro Mas Bagus
NiMas
KangMas
Kata “Mas” berubah menjadi sapaan Laki-laki, karena masuknya budaya Arab di tubuh Mataram. Lalu, yang akhirnya mengubah diri menjadi Kesultanan Mataram.
Dalam budaya Jawa Kuno, dari zaman Kerajaan Medang hingga Kerajaan Majapahit seorang Perempuan Dimuliakan dan Dihormati. Bahkan, Perempuan bisa menjadi Ratu/Prabu/Penguasa dan Pemimpin Kerajaan.
Zaman Jawa Asli/Jawa Kuno (Kerajaan Medang, Kerajaan Kalingga, Kerajaan MAJAPAHIT), kehormatan dan kemuliaan serta diutamakan itu tidak melihat Gender/Jenis Kelamin. Tapi yang dinilai adalah Status Sosial, Kasta, Kedudukan, dan Kemampuan dari seseorang baik Perempuan maupun Laki-laki.
Namun, semenjak era Mataram yang dipengaruhi Arab. Kemudian, beralih menjadi Kesultanan Mataram. Sehingga, membuat peran Wanita menyempit. Hanya sebatas Putri dan Permaisuri/Pendamping Sultan.
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
BAGI ANDA YANG SUDAH MEMBACA KONTEN & ARTIKEL DI ATAS, SILAHKAN UNTUK MEMBAYAR SEIKHLASNYA KE REKENING KAMI BERIKUT, UNTUK MENDUKUNG SITUS INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "PERGESERAN KEGUNAAN KATA “MAS”, AKIBAT PENGARUH ARAB DI TUBUH MATARAM!"
Post a Comment